بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم
Di Akhir Zaman, ketika kaum Muslimin memenangkan peperangan
dengan bangsa Yahudi, orang-orang Yahudi berlarian menyembunyikan diri. Ketika
itu, batu dan pohon pun berbicara memberitahukan keberadaan orang Yahudi yang
bersembunyi di balik mereka, kecuali pohon ghorqod (Nitraria retusa) karena itu adalah pohon Yahudi.
ALLAH Ta’âla
berfirman dalam Surat As-Sajdah ayat 26, 28-30:
“Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka (Bani Israil),
berapa banyak umat sebelum mereka yang telah KAMI binasakan sedangkan mereka
sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan ALLAH). Maka apakah mereka tidak
mendengarkan (memerhatikan)?
…… Dan mereka bertanya,
‘Bilakah kemenangan itu (datang) jika kamu memang orang-orang yang benar?’
Katakanlah, ‘Pada Hari
Kemenangan itu tidak berguna bagi orang-orang kafir iman mereka dan tidak
(pula) mereka diberi tangguh.’
Maka berpalinglah kamu dari
mereka (Bani Israil) dan tunggulah, sesungguhnya mereka (juga) menunggu.”
Dari
Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah shollallâhu ‘alaihi wasallam bersabda:
Kalian akan diperangi oleh
bangsa Yahudi, lalu kalian diberi kemenangan atas mereka, sampai-sampai batu
pun akan berbicara, “Hai Muslim, ini seorang Yahudi di balikku, bunuhlah ia!” [HR
al-Bukhori]
Imam al-Bukhori
dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah
shollallâhu ‘alaihi wasallam bersabda:
Tidak akan datang Hari Kiamat
sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi dan membunuh mereka. Sehingga, bersembunyilah orang-orang Yahudi di
belakang batu atau kayu, kemudian batu atau kayu itu berkata, “Wahai orang
Muslim, wahai hamba ALLAH, ini ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia!” Kecuali pohon ghorqod – Nitraria retusa – (yang tidak berbuat demikian) karena ia
termasuk pohon Yahudi.
Abu Umamah
al-Bahlil mengatakan bahwa Rasulullah shollallâhu ‘alaihi wasallam pernah
berkhotbah yang isinya banyak membahas Dajjal, dan bagian akhir haditsnya
adalah:
…… Lalu ALLAH membinasakan orang-orang Yahudi sehingga tidak ada satupun
makhluk ciptaan ALLAH yang dijadikan tempat bersembunyi oleh orang-orang Yahudi
melainkan ALLAH menjadikannya dapat berbicara, baik berupa batu, kayu (pohon),
dinding, maupun binatang, kecuali pohon ghorqod karena ia termasuk pohon mereka
yang tidak berbicara.
[Sunan Ibnu Majah 2 : 1359-1363]
Batu yang berbicara, dalam hal ini bukanlah hal majasi (kiasan), tapi hakiki (nyata, sebenarnya). Mengenai
benda-benda mati yang bisa berbicara, hal itu bukanlah perkara mustahil bagi
ALLAH.
Dalam Surat
Fushshilat ayat 21, ALLAH menerangkan tentang kulit yang berbicara:
“Dan mereka berkata kepada kulit mereka, ‘Mengapa kamu menjadi
saksi terhadap kami?’
Kulit mereka menjawab, ‘ALLAH
yang menjadikan segala sesuatu pandai berbicara telah menjadikan kami pandai
berbicara (pula), dan DIA-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya
kepada-NYA-lah kamu dikembalikan.’”
Batu berbicara karena berlakunya sumpah bangsa Israel di
depan Yosua. Yosua adalah manusia yang dianggap nabi oleh Bani Israil yang
hidup setelah zaman Nabi Musa ‘alaihissalam. Yosua menjadikan batu sebagai
saksi. Jika suatu saat nanti Bani Israil mengingkari janji mereka – mengingkari
Hukum Taurat – maka batu-batu itu akan bersaksi.
Kitab Yosua
pasal 33 ayat 25-28 menyatakan:
Pada hari itu juga Yosua
mengikat perjanjian dengan bangsa itu (Israel) dan membuat ketetapan dan
peraturan bagi mereka di Sikhem. Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab
hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikan di sana di bawah
pohon besar, di tempat kudus Tuhan.
Kata Yosua kepada seluruh
bangsa itu, “Sesungguhnya batu inilah yang akan menjadi saksi terhadap kita,
sebab telah didengarnya segala firman Tuhan yang diucapkan-Nya kepada kita.
Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan
menyangkal Allahmu.”
Sesudah itu Yosua pergi melepas
bangsa itu pergi.
-- Sikhem
adalah nama sebuah kota pada zaman Kerajaan Israel dan Yehuda kuno yang
terletak di Pegunungan Samaria, 30 km utara Yerussalem. --
Thanks for
reading ^_^
Sumber:
Buku
“Armageddon Peperangan Akhir Zaman: Menurut Al-Qur’an, Hadits, Taurat dan
Injil”, karya Ir. Wisnu Sasongko, M.T., 2003
P.S.
Silakan kalau mau copy-paste, dan mohon sertakan link-back ke blog ini. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar