Selasa, 25 Juni 2013

BATU BERBICARA DI AKHIR ZAMAN

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

Di Akhir Zaman, ketika kaum Muslimin memenangkan peperangan dengan bangsa Yahudi, orang-orang Yahudi berlarian menyembunyikan diri. Ketika itu, batu dan pohon pun berbicara memberitahukan keberadaan orang Yahudi yang bersembunyi di balik mereka, kecuali pohon ghorqod (Nitraria retusa) karena itu adalah pohon Yahudi.

ALLAH Ta’âla berfirman dalam Surat As-Sajdah ayat 26, 28-30:
“Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka (Bani Israil), berapa banyak umat sebelum mereka yang telah KAMI binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan ALLAH). Maka apakah mereka tidak mendengarkan (memerhatikan)?
…… Dan mereka bertanya, ‘Bilakah kemenangan itu (datang) jika kamu memang orang-orang yang benar?’
Katakanlah, ‘Pada Hari Kemenangan itu tidak berguna bagi orang-orang kafir iman mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.’
Maka berpalinglah kamu dari mereka (Bani Israil) dan tunggulah, sesungguhnya mereka (juga) menunggu.”

Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah shollallâhu ‘alaihi wasallam bersabda:
Kalian akan diperangi oleh bangsa Yahudi, lalu kalian diberi kemenangan atas mereka, sampai-sampai batu pun akan berbicara, “Hai Muslim, ini seorang Yahudi di balikku, bunuhlah ia!” [HR al-Bukhori]

Imam al-Bukhori dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shollallâhu ‘alaihi wasallam bersabda:
Tidak akan datang Hari Kiamat sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi dan membunuh mereka. Sehingga, bersembunyilah orang-orang Yahudi di belakang batu atau kayu, kemudian batu atau kayu itu berkata, “Wahai orang Muslim, wahai hamba ALLAH, ini ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia!” Kecuali pohon ghorqod – Nitraria retusa –  (yang tidak berbuat demikian) karena ia termasuk pohon Yahudi.

Abu Umamah al-Bahlil mengatakan bahwa Rasulullah shollallâhu ‘alaihi wasallam pernah berkhotbah yang isinya banyak membahas Dajjal, dan bagian akhir haditsnya adalah:
…… Lalu ALLAH membinasakan orang-orang Yahudi sehingga tidak ada satupun makhluk ciptaan ALLAH yang dijadikan tempat bersembunyi oleh orang-orang Yahudi melainkan ALLAH menjadikannya dapat berbicara, baik berupa batu, kayu (pohon), dinding, maupun binatang, kecuali pohon ghorqod karena ia termasuk pohon mereka yang tidak berbicara. [Sunan Ibnu Majah 2 : 1359-1363]

Batu yang berbicara, dalam hal ini bukanlah hal majasi (kiasan), tapi hakiki (nyata, sebenarnya). Mengenai benda-benda mati yang bisa berbicara, hal itu bukanlah perkara mustahil bagi ALLAH.

Dalam Surat Fushshilat ayat 21, ALLAH menerangkan tentang kulit yang berbicara:
“Dan mereka berkata kepada kulit mereka, ‘Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?’
Kulit mereka menjawab, ‘ALLAH yang menjadikan segala sesuatu pandai berbicara telah menjadikan kami pandai berbicara (pula), dan DIA-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-NYA-lah kamu dikembalikan.’”

Batu berbicara karena berlakunya sumpah bangsa Israel di depan Yosua. Yosua adalah manusia yang dianggap nabi oleh Bani Israil yang hidup setelah zaman Nabi Musa ‘alaihissalam. Yosua menjadikan batu sebagai saksi. Jika suatu saat nanti Bani Israil mengingkari janji mereka – mengingkari Hukum Taurat – maka batu-batu itu akan bersaksi.

Kitab Yosua pasal 33 ayat 25-28 menyatakan:
Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu (Israel) dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem. Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikan di sana di bawah pohon besar, di tempat kudus Tuhan.
Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu, “Sesungguhnya batu inilah yang akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman Tuhan yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal Allahmu.”
Sesudah itu Yosua pergi melepas bangsa itu pergi.

-- Sikhem adalah nama sebuah kota pada zaman Kerajaan Israel dan Yehuda kuno yang terletak di Pegunungan Samaria, 30 km utara Yerussalem. --


Thanks for reading  ^_^

Sumber:
Buku “Armageddon Peperangan Akhir Zaman: Menurut Al-Qur’an, Hadits, Taurat dan Injil”, karya Ir. Wisnu Sasongko, M.T., 2003

P.S.
Silakan kalau mau copy-paste, dan mohon sertakan link-back ke blog ini. Terima kasih.



Related Posts:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar