بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم
Banyak yang
mengatakan bahwa setan dibelenggu selama bulan suci Ramadhan. Apa maksudnya?
Karena kalau memang setan dibelenggu, berarti mereka tidak bisa berkeliaran
mengganggu dan mengacaukan manusia, tapi faktanya masih banyak Muslim yang
melakukan dosa di bulan suci Ramadhan.
Masalah ini memang masih sangat membingungkan sebagian Muslim. Ada yang
mengatakan bahwa yang dibelenggu hanyalah setan pembangkang (maradah)
saja. Ada yang mengatakan bahwa yang dibelenggu adalah kalangan jin.
Kesimpulan yang diambil dari berbagai pendapat para ulama adalah
dibelenggunya setan hanya pada wilayah godaannya saja (was-wasah), dan
jin serta afarit (jamak dari ifrit) juga tidak termasuk yang dibelenggu secara
fisik.
Peristiwa kesurupan dan gangguan setan lainnya masih mungkin terjadi di
bulan Ramadhan meski kemungkinannya kecil menimpa orang yang sedang berpuasa.
Selain itu, kebanyakan Muslim melakukan berbagai macam ibadah yang menutup
jalan-jalan setan untuk mengganggu Muslim yang sedang berpuasa.
Terdapat empat hadits shohih yang biasa dijadikan sandaran dalam
masalah ini.
Hadits 1
Dari Abu
Huroiroh, Rasulullah shollallôhu ‘alaihi wasallam bersabda:
Ramadhan telah
datang kepada kalian, ia adalah bulan berkah. ALLAH azza wa jalla telah
mewajibkan kepada kalian berpuasa. Di bulan itu pintu langit dibuka serta pintu
neraka Jahim ditutup dan setan pembangkang (maradah) dibelenggu. Demi
ALLAH, di bulan itu ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Barangsiapa yang tidak mendapat kebaikannya, maka sungguh ia tidak
mendapatkannya. (HR an-Nasa’i no. 2079)
Menurut Ibnu Taimiyyah, pada bulan Ramadhan, hati manusia senantiasa
senang pada kebajikan dan ringan melakukan amal sholeh. Oleh karena itu, pintu
surga terbuka sehingga menimbulkan kekuatan pada manusia untuk menjauhi
berbagai larangan ALLAH dan menyebabkan tertutupnya pintu neraka serta
terbelenggunya setan sehingga mereka tidak mampu memperdaya orang yang berpuasa
semudah ketika sedang tidak berpuasa Ramadhan. Belenggu itulah yang mengikat
karena kekuatan setan sangat dipengaruhi oleh syahwat yang diperturutkan
manusia. Jika manusia mengendalikan syahwatnya, terbelenggulah para setan.
(Tafsir Alkabir, 3:132)
Hadits 2
Dari Abu
Huroiroh, Rasulullah shollallôhu ‘alaihi wasallam bersabda:
Apabila bulan
Ramadhan tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga, pintu-pintu neraka ditutup dan
setan-setanpun dibelenggu. (HR Muslim no. 1793)
Hadits 3
Abu Huroiroh
mengatakan bahwa Rasulullah shollallôhu ‘alaihi wasallam bersabda:
Apabila bulan
Ramadhan datang, maka pintu-pintu langit dibuka sedangkan pintu-pintu neraka
Jahannam ditutup dan setan-setan dibelenggu (sulsiat). (HR Bukhori
no. 1766)
Hadits 4
Dari Anas bin
Malik al-Anshori, Rasulullah shollallôhu ‘alaihi wasallam bersabda:
Sekarang tiba
bulan Ramadhan, karena itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka
ditutup, dan setan-setan dirantai (tusalsal).
Ibnu Hajar menyampaikan penjelasan al-Halimy, yaitu setan-setan tidak
mudah mencelakakan umat Muslim seperti mudahnya saat bukan saat Ramadhan,
karena Muslim tersebut senantiasa sibuk dengan aktivitas puasanya sehingga
syahwatnya terkendali. Selain itu, mereka terbentengi ayat Al-Quran dan
dzikir-dzikir yang dibacanya.
Sedangkan menurut Iyadh, yang dimaksudkan oleh Ibnu Hajar adalah
setan-setan dibelenggu sebagaimana adanya dan menandakan akan masuknya para
malaikat ke ruang waktu Ramadhan sekaligus mengisyaratkan keagungan bulan
Ramadhan.
Wallâhu a’lam
bish-showab.
Sumber:
Buku “Anda
Bertanya Kami Menjawab Bersama Ustadz Bachtiar Nasir”, karya Bachtiar Nasir,
2012.
P.S.
Silakan kalau
mau copy-paste, namun mohon sertakan link-back ke blog ini.
Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar