Senin, 06 Juli 2015

SETAN DIBELENGGU SELAMA RAMADHAN?

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

Banyak yang mengatakan bahwa setan dibelenggu selama bulan suci Ramadhan. Apa maksudnya? Karena kalau memang setan dibelenggu, berarti mereka tidak bisa berkeliaran mengganggu dan mengacaukan manusia, tapi faktanya masih banyak Muslim yang melakukan dosa di bulan suci Ramadhan.

Masalah ini memang masih sangat membingungkan sebagian Muslim. Ada yang mengatakan bahwa yang dibelenggu hanyalah setan pembangkang (maradah) saja. Ada yang mengatakan bahwa yang dibelenggu adalah kalangan jin.

Kesimpulan yang diambil dari berbagai pendapat para ulama adalah dibelenggunya setan hanya pada wilayah godaannya saja (was-wasah), dan jin serta afarit (jamak dari ifrit) juga tidak termasuk yang dibelenggu secara fisik.

Peristiwa kesurupan dan gangguan setan lainnya masih mungkin terjadi di bulan Ramadhan meski kemungkinannya kecil menimpa orang yang sedang berpuasa. Selain itu, kebanyakan Muslim melakukan berbagai macam ibadah yang menutup jalan-jalan setan untuk mengganggu Muslim yang sedang berpuasa.

Terdapat empat hadits shohih yang biasa dijadikan sandaran dalam masalah ini.

Hadits 1
Dari Abu Huroiroh, Rasulullah shollallôhu ‘alaihi wasallam bersabda:
Ramadhan telah datang kepada kalian, ia adalah bulan berkah. ALLAH azza wa jalla telah mewajibkan kepada kalian berpuasa. Di bulan itu pintu langit dibuka serta pintu neraka Jahim ditutup dan setan pembangkang (maradah) dibelenggu. Demi ALLAH, di bulan itu ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapat kebaikannya, maka sungguh ia tidak mendapatkannya. (HR an-Nasa’i no. 2079)

Menurut Ibnu Taimiyyah, pada bulan Ramadhan, hati manusia senantiasa senang pada kebajikan dan ringan melakukan amal sholeh. Oleh karena itu, pintu surga terbuka sehingga menimbulkan kekuatan pada manusia untuk menjauhi berbagai larangan ALLAH dan menyebabkan tertutupnya pintu neraka serta terbelenggunya setan sehingga mereka tidak mampu memperdaya orang yang berpuasa semudah ketika sedang tidak berpuasa Ramadhan. Belenggu itulah yang mengikat karena kekuatan setan sangat dipengaruhi oleh syahwat yang diperturutkan manusia. Jika manusia mengendalikan syahwatnya, terbelenggulah para setan. (Tafsir Alkabir, 3:132)

Hadits 2
Dari Abu Huroiroh, Rasulullah shollallôhu ‘alaihi wasallam bersabda:
Apabila bulan Ramadhan tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setanpun dibelenggu. (HR Muslim no. 1793)

Hadits 3
Abu Huroiroh mengatakan bahwa Rasulullah shollallôhu ‘alaihi wasallam bersabda:
Apabila bulan Ramadhan datang, maka pintu-pintu langit dibuka sedangkan pintu-pintu neraka Jahannam ditutup dan setan-setan dibelenggu (sulsiat). (HR Bukhori no. 1766)

Hadits 4
Dari Anas bin Malik al-Anshori, Rasulullah shollallôhu ‘alaihi wasallam bersabda:
Sekarang tiba bulan Ramadhan, karena itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dirantai (tusalsal).

Ibnu Hajar menyampaikan penjelasan al-Halimy, yaitu setan-setan tidak mudah mencelakakan umat Muslim seperti mudahnya saat bukan saat Ramadhan, karena Muslim tersebut senantiasa sibuk dengan aktivitas puasanya sehingga syahwatnya terkendali. Selain itu, mereka terbentengi ayat Al-Quran dan dzikir-dzikir yang dibacanya.

Sedangkan menurut Iyadh, yang dimaksudkan oleh Ibnu Hajar adalah setan-setan dibelenggu sebagaimana adanya dan menandakan akan masuknya para malaikat ke ruang waktu Ramadhan sekaligus mengisyaratkan keagungan bulan Ramadhan.

Wallâhu a’lam bish-showab.


Sumber:
Buku “Anda Bertanya Kami Menjawab Bersama Ustadz Bachtiar Nasir”, karya Bachtiar Nasir, 2012.

P.S.

Silakan kalau mau copy-paste, namun mohon sertakan link-back ke blog ini. Terima kasih.



Related Posts:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar