بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم
Mukadimah
Para nabi bukanlah pengajar Fisika, Matematika, Biologi,
Kimia, Linguistik, atau ilmu-ilmu sains ilmiah lainnya. Mereka diutus untuk
mengajarkan ilmu Tauhid, meski tidak mustahil mereka juga bisa mengajarkan
ilmu-ilmu sains tersebut (jika diperintahkan). Oleh karena itu, mereka tidak
menjelaskan suatu perkara dengan metode scientific.
Ilmu Tauhid adalah ilmu yang tidak bisa dipikirkan secara langsung sendirian
oleh manusia. Kita bisa pelajari kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang pada
awalnya menganggap Matahari, Bulan, dan bintang sebagai ALLAH, tapi kemudian
menolaknya karena mereka semua tenggelam saat pergantian siklus hari. Saat
itulah ALLAH Ta’âla kemudian memberitahu tentang Tauhid kepada beliau.
Sedangkan ilmu-ilmu lain seperti Matematika dan semacamnya, bisa dipikirkan
sendiri oleh manusia (tentu saja dengan bantuan ALLAH meski secara tidak
langsung dan berbagai petunjuk tersamar dalam Al-Quran dan Hadits) karena kita
dikarunia otak dan akal oleh ALLAH Ta’âla. Namun ilmu Tauhid tidak bisa
dipikirkan sendirian jika tidak diberitahu oleh para utusan yang ditugaskan
oleh ALLAH untuk itu (para nabi), karena bisa-bisa kita tersesat ke mana-mana.
ALLAH sendiri memerintahkan kita untuk memikirkan segala hal, kecuali DZAT
ALLAH, karena kita tidak akan mampu.
Namun, apa yang para nabi sampaikan tidak pernah bertentangan
dengan sains ilmiah. Hanya tinggal tugas kita saja yang mencari tahu detail
ilmiahnya, karena kita memang dianugerahi kemampuan untuk itu. Al-Quran dan
Hadits adalah sumber pengetahuan, yang petunjuk-petunjuknya bisa dijadikan
pedoman berpikir.
PERINTAH TIDUR DENGAN
RUANGAN GELAP
Rasulullah shollallâhu ‘alaihi wasallam bersabda mengenai
pola pergerakan para setan:
Apabila telah datang senja hari, atau sore (menjelang malam),
maka jagalah anak-anakmu, sebab saat itu setan sedang berkeliaran. Dan ketika
malam sudah berjalan beberapa waktu, maka asingkan mereka (di dalam rumah) dan
tutuplah pintu-pintu rumahmu, lalu sebutlah asma
ALLAH. Sebab, setan tidak pernah membuka pintu yang tertutup. Tutuplah semua
bejanamu, dan sebutlah nama ALLAH. Dan kalau kamu hendak mengeluarkan sesuatu
darinya, maka padamkanlah lampumu. [HR al-Bukhori, Muslim, an-Nasa’i,
Ibnu Majah, dan Jabir]
Hadits lain yang juga diriwayatkan Jabir berbunyi:
Jika malam telah tiba (ketika engkau berada di sore hari),
maka tahanlah anak-anakmu. Sebab, saat itu setan sedang berkeliaran. Dan kalau
lewat satu saat sesudah Isya, kurunglah mereka dalam rumah. Kuncilah pintu dan
sebutlah nama ALLAH. Padamkan lampu-lampu kalian dan sebutlah nama ALLAH.
Tutupi tempat air kalian dan sebutlah nama ALLAH, dan tudungi wadah-wadah
kalian dan sebutlah nama ALLAH, walaupun engkau akan mengeluarkan sesuatu
darinya.
Ketika menjelaskan hadits tersebut, Ibnu Al-Jawziy berkata:
Kekhawatiran terhadap anak-anak adalah karena najis-najis
yang disukai setan biasanya masih melekat pada mereka, dan dzikir yang mencegah
gangguan setan masih belum dimiliki anak-anak. Ketika setan berkeliaran, mereka
biasa bergelantungan pada apa saja yang bisa dijadikan tempat menggelantung.
Oleh karena itu dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada
anak-anak. Apalagi, gerakan setan pada malam hari lebih gesit daripada siang
hari karena kegelapan bisa menghimpun kekuatan mereka.
Sedangkan mengenai lampu, yang dimaksud adalah lampu minyak
tanah atau kerosin, agar tidak tumpah dan terbakar saat penghuninya sedang
tidur. Karena, misalnya, setan membuat kaget binatang tertentu, sehingga
menabrak lampu tersebut dan menimbulkan kebakaran.
Rasulullah shollallâhu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
Apabila kalian tidur, maka padamkanlah lampu-lampu kalian.
Sebab, setan-setan berkeliaran seperti tikus dan menabrak (lampu-lampu kalian)
sehingga kalian terbakar. [HR Ibnu Hibban]
TINJAUAN ILMIAH
MENGENAI HADITS
Rasulullah shollallâhu ‘alaihi wasallam menyebutkan alasan
diperintahkannya memadamkan lampu saat tidur adalah karena setan-setan. Beliau
tidak menjelaskan secara ilmiah, karena memang tidak diperintahkan untuk itu. Di
balik perintah itu, tersimpan hal menakjubkan yang bisa kita ketahui mengenai
mengapa tidur harus dengan lampu mati atau menggelapkan ruangan.
Tidur malam dengan kondisi ruangan yang gelap bermanfaat bagi
tubuh. Ahli Biologi Joan Robert mengatakan bahwa tubuh memproduksi hormon
melatonin, atau hormon tidur, yang merupakan salah satu hormon kekebalan tubuh
yang mampu menanggulangi dan mencegah berbagai penyakit termasuk kanker
payudara dan prostat. Namun, hormon ini diproduksi hanya ketika tidak ada
cahaya dan tidak akan muncul jika manusia tidur malam dengan lampu menyala.
Adanya cahaya (lampu, TV, dan semacamnya) membuat produksi hormon ini berhenti.
Praktisi kesehatan Lynne Eldridge M.D. dalam bukunya
“Avoiding Cancer One Day at a Time” menuliskan bahwa wanita buta 80% lebih
kecil terkena resiko kanker payudara dibandingkan dengan wanita pada umumnya.
Hal ini diduga karena tingginya kadar melatonin yang terdapat dalam tubuh
wanita buta karena penglihatannya yang gelap yang membuatnya memiliki daya
tahan tubuh yang tinggi.
Pentingnya tidur malam dengan mematikan lampu juga sudah
diteliti oleh para ilmuwan Inggris dan Israel. Mereka menyatakan bahwa cahaya
yang dihidupkan pada malam hari bisa memicu ekspresi berlebihan dari sel-sel
yang berhubungan dengan pembentukan sel kanker.
Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa tidur malam dengan
lampu terang bisa berkaitan dengan peningkatan resiko kanker payudara dan
prostat. Namun penelitian terbaru menunjukkan adanya paparan jangka pendek yang
berkaitan dengan peningkatan resiko kanker (tidak hanya kanker payudara dan
prostat). Hormon melatonin mampu melindungi DNA kita dari oksidasi yang bisa
menyebabkan kanker.
Dr. Rachel Ben-Sclomo dari University of Haifa menyatakan
bahwa orang yang bangun di malam hari disarankan tidak menyalakan lampu karena
akan berdampak pada jam biologis tubuh yang sensitif. Dia menambahkan bahwa
temuan ini adalah terbaru dan masih sebatas penelitian pendahuluan.
Selain baik untuk kesehatan, mengurangi pemakaian cahaya juga
berguna untuk penghematan energi. Kita bisa menghemat lebih banyak energi dan
mengurangi konsumsi listrik.
“Terbukti
hadits Rasulullah shollallâhu ‘alaihi wasallam sangat bermanfaat dan tidak
bertentangan dengan sains (modern).”
Thanks for reading
^_^
Sumber:
Buku “Dialog Dengan Jin Muslim: Pengalaman
Spiritual”, 1997 (cetakan ke-12), karya Muhammad Isa Dawud
P.S.
Silakan kalau mau copy-paste, dan mohon
sertakan link-back ke blog ini.
Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar