بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم
Iblis mempunyai kerajaan yang sangat besar. Ada pemerintahan,
menteri, dan kantor-kantor yang besar. Iblis juga mempunyai wakil, dan lima di
antaranya termasuk yang paling berbahaya. Mereka adalah lima anak Iblis.
1. Tsabar
Tsabar bertugas mendatangi orang yang
sedang mengalami kesusahan atau tertimpa musibah, seperti kematian keluarga,
bencana, dan semacamnya. Kemudian dia melancarkan bisikannya dan menyatakan
permusuhan kepada ALLAH. Dia mendorong manusia untuk berkeluh kesah dan
meratap-ratap. Untuk menghindarinya, hendaknya ucapkan doa:
A’ûdzubillâhi minassyaithôni tsabarirrojīmi wajundihi
waabnâ ihi (Aku berlindung kepada ALLAH dari godaan setan, Tsabar, yang
terkutuk, serta para pengikut dan anaknya).
2. Dâsim
Dâsim bertugas mencerai-beraikan
ikatan pernikahan, mengobarkan rasa benci satu sama lain dalam kehidupan rumah
tangga, dan mendorong seseorang untuk menyebarkan aib sehingga menyebabkan
pertengkaran dan bahkan perceraian. Dâsim adalah anak kesayangan Iblis. Untuk menghadapinya,
hendaknya mengucapkan doa:
A’ûdzubillâhi minassyaithôni dâsimirrojīmi wajundihi
waabnâ ihi (Aku berlindung kepada ALLAH dari godaan setan, Dâsim, yang
terkutuk, serta para pengikut dan anaknya).
3. Al-A’war
Al-A’war adalah spesialis dalam urusan
mempermudah terjadinya perzinaan. Dia menjadikan indah bagian bawah tubuh
wanita ketika mereka keluar rumah. Dia mendorong orang untuk melakukan zina dan
memperlihatkan zina sebagai sesuatu yang menyenangkan. Semua hal yang berkaitan
dengan zina dan penurunan moral menjadi tugas Al-A’war dan para anak buahnya.
4. Maswath
Tugas Maswath adalah membuat
kebohongan-kebohongan, baik besar ataupun kecil. Bahkan kejahatan yang dia
lakukan bersama anak buahnya termasuk memperlihatkan diri dalam bentuk seseorang
yang duduk dalam suatu pertemuan yang diselenggarakan oleh manusia, kemudian
menyebarkan kebohongan yang pada akhirnya disebarkan pula oleh manusia.
5. Zalnabûr
Tempat kerja Zalnabûr dan para
anteknya adalah pasar-pasar. Mereka mengobarkan pertengkaran, caci maki,
perselisihan, dan bahkan bunuh-membunuh.
Wallâhu
‘alam.
Thanks for
reading ^_^
Sumber:
Buku “Dialog
Dengan Jin Muslim: Pengalaman Spiritual”, karya Muhammad Isa Dawud, 1997
(cetakan XII), hal. 61-63.
Buku “Akâm
al-Marjân” karya Asy-Syibli.
P.S.
Silakan kalau mau copy-paste,
dan mohon sertakan link-back ke blog
ini. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar