Sabtu, 23 Juni 2012

ALASAN-ALASAN SEDERHANA HARUS BERJILBAB


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

Beberapa contoh alasan menunda/menolak berjilbab (A) dan bantahannya (B)

A: Saya tidak mau berjilbab. Itu kuno.
B: Zaman “tarzan” jauh lebih kuno dan tidak berjilbab.

A: Berjilbab belum tentu baik.
B: Yang berjilbab belum tentu baik, apalagi yang tidak berjilbab.

A: Berjilbab tidak menjamin menjadi wanita shalelah.
B: Tidak semua wanita berjilbab itu shalelah, tapi wanita shalehah pasti berjilbab.

A: Kemarin saya lihat ada wanita berjilbab mencuri.
B: Malah yang tidak berjilbab lebih banyak yang mencuri.

A: Lebih baik hatinya dulu yang berjilbab (membersihkan hati).
B: Ciri-ciri hati seorang muslimah adalah berjilbab (fisik dan hati).

A: Kalau berjilbab tapi masih melakukan maksiat, kan berdosa juga.
B: Kalau tidak berjilbab dan melakukan maksiat, dosanya jadi dobel.

A: Kalau saya pakai jilbab, tidak ada yang mau sama saya.
B: Banyak yang berjilbab dan mereka sudah terbukti sangat jelas menikah.

A: Bagaimana kalau calon suami tidak suka?
B: Jika di depanmu saja dia sudah tidak taat pada Allah, siapa yang bisa menjamin di belakangmu dia setia padamu.

A: Saya tidak suka dan tidak mau dikendalikan orang tentang apa yang harus saya pakai.
B: Terus kenapa TV, majalah, sinetron, dsb bisa mengendalikan gaya berpakaianmu??? Katanya tidak suka dan tidak mau dikendalikan.

A: Saya belum berpengalaman pakai jilbab.
B: Pakai jilbab seperti halnya nikah. Pengalaman tidak diperlukan, yang penting jalankan dulu.

A: Saya jadi tidak bebas ke mana-mana, tidak bisa nongkrong, clubbing, nge-gosip, kan malu sama jilbab.
B: Jilbabmu mengurangi kemaksiatanmu.

A: Kalau saya berjilbab, saya jadi tidak “gaul”.
B: Bergaullah dengan yang baik-baik saja.

A: Saya belum siap berjilbab.
B: Kalau keburu meninggal sebelum siapnya datang bagaimana? Kalau siapnya tidak datang-datang bagaimana? Lagipula, kesiapan itu tidak datang sendiri, tapi harus langsung dijalankan.

A: Apa kata orang nanti kalau saya berjilbab.
B: Katanya tadi tidak peduli kata orang lain. ATAU, Lebih penting kata orang atau kata Allah? ATAU, Apa kata Allah nanti kalau saya tidak berjilbab?


Thanks for reading  ^_^

PS:
Silakan kalau mau copy-paste, namun kalau tidak keberatan mohon sertakan link-back ke blog ini. Terima kasih.



Related Posts:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar