Kamis, 02 Juli 2015

KESALAHAN YANG DILAKUKAN DI BULAN RAMADHAN

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

1. Tidak mengetahui hukum-hukum puasa serta tidak menanyakannya
Dalam Suroh An-Nahl 43, ALLAH berfirman, “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui.”
Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa dikehendaki baik oleh ALLAH, niscaya ia dipahamkan dalam urusan agamanya.”

2. Menyambut Ramadhan dengan hura-hura dan bermain-main
Ramadhan harus disambut dengan dzikir dan rasa syukur, karena kita masih diberi kesempatan bertemu bulan yang sangat mulia ini.

3. Taat beribadah hanya di bulan Ramadhan
Sebagian (atau mungkin banyak) orang menjadi taat beribadah saat Ramadhan datang; puasa, sholat berjamaah (bahkan saat Subuh masjid lebih padat dari hari-hari biasa), mengikuti kuliah Subuh, dan ibadah-ibadah lain. Namun saat Ramadhan telah berlalu, ibadah itu berangsur-angsur ditinggalkan kembali. Celakanya adalah, orang-orang tersebut hanya mengenal ALLAH saat Ramadhan saja.

4. Bermalas-malasan
Tidur, tidur-tiduran, dan bermalas-malasan sepanjang siang Ramadhan sampai menjelang waktu buka. Sesungguhnya hari-hari di bulan Ramadhan menjadi saksi taatnya orang-orang yang taat, dan saksi maksiatnya orang-orang yang melakukan maksiat dan lupa diri.

5. Bersedih dengan datangnya Ramadhan
Ada orang yang bersedih dengan datangnya Ramadhan karena dianggap tidak bisa “sebebas dan sesuka hati” seperti di bulan-bulan biasa. Mereka berpuasa hanya sekadar ikut-ikutan dan bertoleransi.

6. Begadang untuk sesuatu yang tidak terpuji
Banyak orang begadang di malam-malam Ramadhan dengan melakukan hal tidak terpuji, mengobrol-ngobrol, jalan-jalan, duduk-duduk (nongkrong) di jembatan, atau semacamnya. Menjelang sahur mereka pulang.
Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam membenci orang yang tidur sebelum Isya dan bercengkrama (mengobrol) setelahnya. Beliau bersabda, “Tidak boleh bercengkrama kecuali bagi orang yang sholat dan bepergian.” [HR Ahmad]

7. Hanya menjaga hal-hal lahiriah saja
Banyak orang yang berpuasa secara fisik saja; menahan makan, minum, dan berhubungan suami istri. Namun mereka tidak menahan hal-hal lain yang membatalkan puasa secara maknawiyah, seperti menggunjing, mengadu domba, dan mencaci maki.
Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam pernah menyuruh seorang wanita yang sedang memaki-maki jariyahnya (budak) untuk segera berbuka. Beliau menyodorkan makanan pada wanita tersebut. Wanita itu menolak dengan mengatakan bahwa dia sedang berpuasa.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam kemudian bersabda, “Bagaimana mungkin engkau mengaku berpuasa, sementara telah engkau maki-maki budakmu. Puasa bukan hanya menahan makan dan minum saja. ALLAH juga telah menjadikan puasa sebagai penghalang dari perbuatan tercela, maupun perkataan yang merusak puasa. Alangkah sedikitnya orang yang berpuasa, alangkah banyaknya orang yang menahan lapar saja.”

8. Meninggalkan sholat Tarawih
Shalat Tarawih memang sholat sunnah, namun merupakan sunnah mu’akkadah (sangat dianjurkan). Orang yang meninggalkan sholat Tarawih berarti meremehkan adanya pahala agung dan balasan yang besar dari ALLAH.

9. Puasa tetapi tidak sholat
Puasa dan sedekah orang yang tidak sholat tidak akan bermanfaat, karena sholat adalah tiang utama Islam.

10. Bepergian agar punya alasan berbuka
Musafir memang diperbolehkan berbuka. Namun, menjadi musafir dengan tujuan supaya bisa berbuka, tidak dibenarkan. Dan orang tersebut tidak boleh berbuka karena alasan tersebut.

11. Berbuka dengan sesuatu yang haram
Seperti dengan minuman yang memabukkan dan sejenisnya, atau berbuka dengan sesuatu yang didapatkan dengan cara haram. Orang yang makan dan minum dari sesuatu yang haram tidak akan diterima amal perbuatannya dan doanya tidak akan dikabulkan.


PS:
Silakan kalau mau copy-paste, namun mohon sertakan link-back ke blog ini. Terima kasih.



Related Posts:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar