Senin, 18 Juni 2012

MAKNA “DUA TANDUK SETAN”


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Sesungguhnya Matahari, ketika terbit membawa tanduk setan. Ketika ia naik, tanduknya dilepaskan. Ketika berada di tengah ufuk, tanduknya dikenakan kembali. Ketika tergelincir, tanduk itu ditanggalkan, dan dikenakan kembali ketika mendekati tenggelam. Ketika betul-betul tenggelam, tanduk itu ditanggalkan. Karena itu, janganlah kalian shalat pada tiga waktu tersebut. [HR Malik, Ahmad bin Hambal, Ibnu Majah, dan Al-Baihaqi]

Sesungguhnya Matahari terbit di antara dua tanduk setan, dan tenggelam di antara dua tanduk setan pula. [HR Abu Dawud dan Muslim]

Janganlah kalian mendekatkan shalat kalian dengan waktu terbit dan tenggelamnya Matahari. Sebab, ia terbit di antara dua tanduk setan, dan tenggelam di antara dua tanduk setan pula. [HR Bukhari]

Para ulama berbeda pendapat mengenai pengertian lahiriah dan hakiki dari “dua tanduk setan” tersebut.

Ada yang mengatakan itu memang benar-benar tanduk setan. Maksudnya adalah setan mengikuti Matahari. Setan menyertai terbit dan terbenamnya Matahari agar para penyembah Matahari yang bersujud pada Matahari, sebenarnya bersujud pada setan. Sehingga setan dan pendukung-pendukungnya merasa orang-orang kafir tersebut bersujud padanya.

Pendapat lain adalah “tanduk” tersebut merupakan kiasan. Makna kiasan “tanduk” tersebut adalah kehebatan, kesombongan, kekuasaan, dan kemampuan setan dan pendukung-pendukungnya.


Thanks for reading  ^_^

Sumber:
Buku “Dialog Dengan Jin Muslim: Pengalaman Spiritual”, 1997 (cetakan ke-12), karya Muhammad Isa Dawud


PS:
Silakan kalau mau copy-paste, namun kalau tidak keberatan mohon sertakan link-back ke blog ini. Terima kasih.



Related Posts:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar