Senin, 18 Juni 2012

ISTRI RASULULLAH SHOLLALLÔHU ‘ALAIHI WASALLAM DI SURGA


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

Thabarani meriwayatkan, dari Abdullah bin Najiyah, dari Muhammad bin Saad Al-Aufi, dari ayahnya, dari Husein pamannya, dari Yunus bin Nafa’i, dari Said bin Junadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
Sesungguhnya Allah telah menikahkanku di surga dengan Maryam binti Imran, Asiyah istri Fir’aun, dan kakak perempuan Musa.

Al-Hafizh Abu Ya’la meriwayatkan, dari Ibrahim bin Ar’arah, dari Abdun-Nur bin Abdillah, dari Yunus bin Syu’aib, dari Abu Umamah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Tahukah kalian, bahwa Allah telah menikahkanku dengan Maryam binti Imran, Asiyah binti Muzahim, dan Kultsum kakak perempuan Musa.

Zubair bin Bakkar meriwayatkan, dari Muhammad bin Hasan, dari Ya’la bin Mughirah, dari Abu Rawwad, ia berkata bahwa ketika Khadijah tengah sakit sesaat menjelang ajalnya, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam berkata, “Aku sebenarnya sangat berat mengatakan hal ini wahai Khadijah, namun kadang kala dalam ketidaksenangan kita, Allah menciptakan kebaikan yang berlimpah. Tahukah kamu bahwa Allah telah memadukan dirimu di surga dan menikahkan aku dengan Maryam binti Imran, Kultsum kakak perempuan Musa, dan Asiyah istri Fir’aun?”
Khadijah bertanya, “Allah benar-benar telah melakukannya wahai Rasulullah?”
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Iya.”
Lalu Khadijah berkata, “Bir-rifaa wal-baniin.”

Ibnu Asakir meriwayatkan, dari Muhammad bin Zakaria Al-Gallabi, dari Abbas bin Bakkar, dari Abu Bakar Al-Hudzali, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa ketika Khadijah sedang sakit sesaat menjelang ajalnya, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menemuinya dan berkata, “Wahai Khadijah, apabila kamu bertemu dengan madu-madumu, tolong kirimkan salamku untuk mereka.”
Khadijah kemudian bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kamu pernah menikah sebelum menikah denganku?”
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Tidak pernah, tapi Allah telah menikahkanku dengan Maryam binti Imran, Asiyah binti Muzahim, dan Kultsum kakak perempuan Musa.”

P.S.
Bir-rifaa wal-baniin adalah ungkapan orang-orang Arab terdahulu untuk memberi selamat pada pengantin baru, yang artinya “semoga selalu rukun dan selalu dilimpahkan banyak anak”. Namun di kemudian hari ungkapan tersebut dilarang oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam karena termasuk kebiasaan jahiliyah. Lalu beliau menggantinya dengan ungkapan “Baarakallahu fiikum wa baaraka lakum”.



Sumber:
buku Qashash Al-Anbiyaa’, 2002, karya Ibnu Katsir


P.S.
Silakan kalau mau copy-paste, namun mohon sertakan link-back ke blog ini. Terima kasih.



Related Posts:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar